PPDB SMP KANISIUS SLEMAN TAHUN 2025/2026

Pengalaman Mengikuti Lawatan Sejarah




Tepat pada hari Kamis, 1 November 2018 kami perwakilan dari SMP Kanisius Sleman yaitu Jemima dan Silvi diundang untuk mengikuti sebuah acara penghargaan bagi lomba menulis cerpen dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman yang dihadiri oleh siswa/ siswi tingkat SMP dan SMA Kabupaten Sleman. Penghargaan tersebut berupa Lawatan Sejarah. Tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan lebih jauh lagi wisata sejarah yang ada di Kabupaten Sleman kepada generasi milenial agar semakin cinta dengan budayanya.
            Ada tiga candi di Kabupaten Sleman yang kami kunjungi yaitu candi Ratu Boko, candi Sambisari, dan candi Banyunibo. Ketiganya memiliki sejarah dan latar belakang kepercayaan yang berbeda-beda. Perbedaan dari ketiga candi tersebut dapat dilihat dari bentuk dan struktur bangunannya, seperti adanya stupa ataupun tidak adanya stupa yang menandakan perbedaan latar kepercayaannya, ataupun relief dan gambaran hewan-hewan mitologi yang terdapat pada bangunan candi.
            Saya kagum dengan pemandangan candi-candi yang begitu menawan, terlebih candi Ratu Boko. Candi tersebut dipercayai bahwa dahulunya adalah pemukiman, meskipun fungsi tepatnya belum diketahui dengan jelas. Hal ini dipercayai dengan adanya bukti berupa tempat pembakaran kayu, tempat-tempat peribadatan, juga adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan, hingga tempat penampungan air di dalam candi tersebut. Nama “Ratu Boko” berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Boko adalah ayah dari Roro Jonggrang.
            Ada pula candi Hindu (Siwa) dengan sejarahnya yang terbilang cukup unik, yaitu candi Sambisari. Candi Sambisari ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani yang sedang mencangkul di sawahnya. Kompleks ini mempunyai candi utama didampingi oleh tiga candi perwara (pendamping). Pada bagian luar dinding bangunan utama terdapat relung yang berisi patung Durga Mahisasuramardini di sebelah utara, patung Ganesha di sebelah timur, patung Agastya di sebelah selatan, dan di sebelah barat terdapat dua patung dewa penjaga pintu. Juga terdapat Lingga dan Yoni pada bagian dalam candi dengan ukuran besar.
            Selanjutnya ada pula candi yang baru saja saya ketahui yaitu candi Banyunibo. Candi ini adalah candi Budha yang berada tidak jauh dari candi Ratu Boko. Candi yang dibangun pada sekitar abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno ini memiliki sebuah stupa pada bagian atas candi yang merupakan ciri khas agama Budha. Hampir pada setiap bagian candi diisi oleh bermacam-macam hiasan dan relief, meski jika diamati motifnya pada setiap sisi memang ada yang sama.
            Dengan mengikuti Lawatan Sejarah kali ini, kami merasa sangat senang karena kami mendapat penghargaan atas hasil cerpen yang kami tulis. Kami mendapat waktu sejenak untuk me-refresh diri dan pikiran kami dari padatnya aktivitas kami. Yang terpenting kami mendapat banyak pengalaman dan wawasan dari kunjungan kami ketiga candi tersebut. Harapan kami selanjutnya supaya Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman dapat terus sukses mengadakan acara Lawatan Sejarah seperti ini di masa mendatang.
(Jemima Eunike Cristy, SMP Kanisius Sleman)

Komentar

Postingan Populer